BAB 1.
PENDAHULUAN
Perusahaan
atau organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja sama untuk suatu
kepentingan bisnis, profesi, sosial dan berbagai macam keperluan lainnya.
Mereka bekerja sama melakukan berbagai kegiatan organisasional yang ada dalam
suatu organisasi diantaranya untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai,
menyusun rencana kerja, mengelola dan menjalankan operasi bisnis organisasinya,
memperlancar pelaksanaan rencana kerja, termasuk menyusun peraturan, mengambil
keputusan dan berhubungan dengan berbagai pihak serta memonitor kinerja
organisasi atau bisnis perusahaan.
Untuk
menjalankan tugas-tugas tersebut, mereka beraksi, berinteraksi dan
berkomunikasi. Bahkan lebih dari 70% hari kerja para eksekutif dan staf
perusahaan atau organisasi dipergunakan untuk melakukan kegiatan komunikasi.
Sehingga komunikasi bisnis yang efektif menjadi factor yang penting bagi
pencapaian tujuan suatu organisasi. Sehingga menurut Andre Hardjana,
”penyelenggaraan sistem komunikasi bisnis yang efektif merupakan keharusan bagi
suatu organisasi” (2000:x).
Untuk dapat
mengetahui apakah kegiatan komunikasi bisnis yang sudah dijalankan efektif atau
berhasil mencapai tujuan dan sasaran organisasi adalah dengan melakukan evaluasi
komunikasi bisnis dan dampak dari komunikasi bisnis tersebut, baik dampak
positif maupun dampak negatif.
Dengan melakukan evaluasi komunikasi bisnis,
segala hambatan komunikasi dalam bisnis dan gangguan yang menyebabkan macetnya
aliran informasi dan peluang yang terlewat dapat diketahui sehingga diperoleh
cara yang dapat meningkatkan dampak yang dikehendaki sehingga organisasi atau
perusahaan dapat mempertahankan hidup bahkan kesuksesannya di tengah persaingan
global yang makin keras. Untuk itu berikut kami sebagai penulis di dalam
makalah ini ingin memberikan beberapa penjelasan yang berkaitan dengan dampak
dan evaluasi komunikasi bisnis yang perlu diketahui untuk kepentingan
kelangsungan hidup dan kesehatan organisasi.
BAB II. DAMPAK KOMUNIKASI BISNIS
Dampak
komunikasi kita artikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator
dalam diri komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan,
yaitu
- Kognitif yakni seseorang menjadi tahu tentang sesuatu.
- Afektif yakni sikap seseorang terbentuk, misalnya setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu.
- Konatif yakni tingkah laku, yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu.
Dampak
komunikasi dapat diukur dengan membandingkan antara pengetahuan, sikap, dan
tingkah laku sebelum dan sesudah komunikan menerima pesan (lihat Stuart,
1987). Karenanya, dampak adalah salah satu elemen dalam komunikasi yang
penting untuk mengetahui berhasil atau tidaknya komunikasi yang anda inginkan.
Dalam
makalah ini, dapat dinyatakan bahwa motif komunikasi mendorong kita melakukan
tindak komunikasi dengan penyampaian pesan. Pesan yang sampai pada komunikan
kita menimbulkan dampak, sehingga persoalan utama dalam komunikasi efektif
adalah sejauh mana motif komunikasi komunikator terwujud dalam diri komunikannya.
Apabila motif komunikasi kita maknai sebagai tujuan komunikasi, maka dapat
dinyatakan bahwa :
- Apabila hasil yang didapatkan sama dengan tujuan yang diharapkan maka dapat dikatakan bahwa komunikasi berlangsung efektif.
- Apabila hasil yang didapatkan lebih besar dari tujuan yang diharapkan maka dapat dikatakan bahwa komunikasi berlangsung sangat efektif. Dan sebaliknya,
- Apabila hasil yang diharapkan lebih kecil dari tujuan yang diharapkan maka dapat dikatakan bahwa komunikasi tidak atau kurang efektif.
Ketiga
kondisi ini dapat ditulis secara matematis sebagaimana berikut.
H = T
: Komunikasi Efektif
H > T
: Komunikasi sangat efektif
H < T
: Komunikasi kurang atau tidak efektif.
Sedangkan
kata kunci dari komunikasi efektif itu sendiri adalah sejauh mana komunikator
mampu berorientasi kepada komunikannya. Berorientsi artinya melihat dan
memahami tingakat akal budi (decoder dan interpreter) berikut
penjelasan jasmaniah (receiver) yang dimiliki komunikan; mengingat hal
ini terkait dengan pemilihan bentuk pesan, makna pesan, struktur pesan, dan
cara penyajian pesan, termasuk pula penentuan saluran / media yang harus kita
lakukan selaku komunikator. Dalam komunikasi tatap muka agar komunikasi kita
efektif, jika hasil orientasi kita menunjukkan bahwa pendengaran komunikan kita
kurang, maka kita sebaiknya agak sedikit mengeraskan volume suara kita jika
berbicara dengannya. Jika hasil orientasi kita menunjukkan bahwa komunikan kita
sangat ketat pada tata krama (budi), hendaknya cara penyajian pesan kita
sesuaikan dengannya. Jika kita mendapat tingkat pengetahuan (akal) dari
komunikan kita rendah, sebaiknya kita menggunakan bahasa yang lebih sederhana.
Sehingga komunikasi yang kita lakukan akan berajalan efektif dan membawa dampak
yang kita inginkan dalam komunikasi bisnis kita.
BAB III. EVALUASI KOMUNIKASI BISNIS
2.1
Pengertian Evaluasi
Menurut Dra.
S. Widiastuti di dalam buku Kamus Lengkap 15.000.000 evaluasi
berasal dari bahasa inggris yakni evaluate yang artinya menentukan
nilainya; menilaikan.
Sedangkan
menurut Ananda Santoso dalam buku Kamus Lengkap Bahasa Indonesia pengertian
dari evaluasi adalah penilaian.
Evaluasi
komunikasi menurut Jane Gibson dan Richard Hodgetts dalam Organizational
Communication: A Managerial Perspective (Andre Hardjana, 2000:10)
adalah ”suatu analisis yang lengkap atas sistem-sistem komunikasi internal dan
eksternal dari suatu organisasi”. Begitu pula definisi yang diberikan oleh Joseph
A. Kopec, seperti yang dikutip cutlip, Center dan Broom (Ngurah
Putra, 1998 : 26) yang menyatakan evaluasi komunikasi ”sebagai sebuah
analisis lengkap tentang komunikasi organisasi baik internal maupun eksternal
yang dirancang untuk memahami kebutuhan, kebijakan, praktek dan kemampuan
komunikasi, dan untuk menemukan data sehingga manajemen puncak dapat membuat
keputusan yang ekonomis dan berdasarkan informasi lengkap tentang tujuan
kedepan komunikasi organisasi”.
Sedangkan Anthony Booth, mendefinisikan
evaluasi komunikasi sebagai ”proses pembuatan analisis atas
komunikasi-komunikasi didalam organisasi oleh konsultan internal atau eksternal
dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi organisasi”. Dengan pembatasan ruang
lingkup pada komunikasi internal saja dan efisiensi, yang umumnya memiliki arti
jangka pendek, menunjukkan kalau evaluasi komunikasi sebaiknya dianggap sesuatu
yang mudah untuk ditangani dan perlu dilakukan berulang-ulang secara teratur (Andre
Hardjana, 2000:11-12).
2.2
Tujuan dan Alasan Penyelenggaraan Evaluasi
Seperti yang
sudah disebutkan diatas bahwa penyelenggaraan evaluasi komunikasi bisnis
bermanfaat bagi kelangsungan dan efektivitas komunikasi bisnis dalam
organisasi, yakni :
- untuk mengetahui apakah dan dimana terjadi kelebihan (overload) atau kekurangan (underload) muatan komunikasi bisnis berkaitan dengan topik, sumber dan saluran komunikasi bisnis.
- untuk menilai kualitas informasi dan mengukur kualitas hubungan-hubungan komunikasi bisnis secara khusus mengukur kepercayaan antar pribadi (trust), dukungan, keramahan, dan kepuasan kerja.
- untuk mengenali jaringan-jaringan yang aktif operasional komunikasi bisnis non formasl dan membandingkannya dengan komunikasi bisnis formal.
- untuk mengetahui sumber-sumber kemacetan (bottleneck) arus informasi dan para penyaring informasi (gatekeeper) dengan memperbandingkannya dengan peran masing-masing dalam jaringan komunikasi bisnis.
- untuk mengenali kategori dan contoh pengalaman dan peristiwa komunikasi bisnis yang positif maupun negative
- untuk menggambarkan pola-pola komunikasi bisnis pada tingkat pribadi, kelompok maupun organisasi berkaitan dengan komponen komunikasi , frekuensi dan kualitas interaksi
- untuk memberikan rekomendasi tentang perubahan atau perbaikan yang perlu dilakukan (Andre Hardjana, 2000:16-17).
Sedangkan
alasan-alasan diselenggarakannya evaluasi komunikasi bisnis adalah :
- untuk mengetahui apakah program komunikasi bisnis berjalan dengan baik
- ingin membuat diagnosis tentang masalah yang terjadi atau berpotensi dan peluang yang mungkin terbuang
- ingin melakukan evaluasi atas kebijakan baru atau praktek komunikasi bisnis yang terjadi
- ingin memeriksa hubungan antara komunikasi bisnis dengan tindakan operasional lain
- ingin menyusun anggaran kegiatan komunikasi
- ingin menetapkan patok banding
- ingin mengukur kemajuan dan perkembangan dengan membandingkannya dengan patok banding tadi
- ingin mengembangkan atau melakukan restrukturisasi fungsi-fungsi komunikasi bisnis
- dan ingin membangun landasan dan latar belakang guna mengembangkan kebijakan dan program komunikasi bisnis baru (Andre Hardjana, 2000:17-18).
2.3
Waktu Penyelenggaraan Evaluasi Komunikasi Bisnis
Evaluasi
komunikasi dapat dilakukan kapan saja. Terutama ketika muncul persoalan besar
yang harus dipecahkan sehingga evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui
gambaran yang ada saat itu untuk dijadikan pangkal bagi pengembangan perencanaan
program komunikasi, misalnya ketika program-program komunikasi yang dijalankan
kehilangan kredibilitas dan ketika organisasi terpojok sehingga harus melakukan
pemangkasan program dan anggaran (Andre Hardjana, 2000 :18-20).
2.4
Hambatan Dilakukannya Evaluasi Komunikasi Bisnis
Meski sudah
diketahui manfaat melakukan evaluasi komunikasi bisnis pada suatu organisasi
secara periodik , namun evaluasi komunikasi bisnis masih tetap tidak populer,
hal ini disebabkan oleh karena evaluasi komunikasi bisnis yang bersifat
kompleks, yakni meliputi segala macam aspek komunikasi mulai dari sumber,
media, proses, arti dan pesan, bentuk komunikasi bisnis, dampak dan konteks
komunikasi sehingga evaluasi komunikasi bisnis terdiri dari banyak kegiatan
yang dilakukan secara bertahap sehingga membutuhkan waktu yang lama.
Selain itu,
evaluasi komunikasi bisnis juga menuntut keahlian atau pengetahuan yang
mendalam dibidang-bidang non komunikasi seperti bisnis dan manajemen. Satu hal
lagi yang menghambat perkembangan atau dilakukannya evaluasi komunikasi bisnis
adalah dampak yang muncul setelah dilakukan evaluasi yang dianggap mengerikan.
Hal ini karena evaluasi menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang mungkin tidak
siap untuk dihadapi misalnya berupa pemotongan anggaran, perampingan,
reorganisasi atau bahkan hilangnya program-program yang tidak pernah
dipersoalkan sebelumnya (Andre Hardjana, 2000:3-4).
2.5
Rencana Kerja Pelaksanaan Evaluasi Komunikasi Bisnis
Evaluasi
komunikasi bisnis dilakukan demi peningkatan efektivitas sistem komunikasi dam
kualitas kinerja organisasi. Sistem komunikasi dalam evaluasi komunikasi bisnis
diartikan secara luas karena peningkatan efektivitas pelaksanaan kerja
dibutuhkan tidak hanya pada sistem secara keseluruhan organisasi tapi juga
meliputi unit-unit kerja, program-program dan kegiatan-kegiatan khusus. Oleh
karena itu, diperlukan suatu rencana kerja yang sistematik untuk menjadi
pedoman.
Rencana
kerja adalah pedoman teknis untuk melakukan serangkaian kegiatan untuk
tujuan evaluasi komunikasi, yang terdiri dari tiga tahapan kegiatan yaitu
pencarian fakta (fact finding), analisis (analysis) dan evaluasi
dan pelaporan (evaluation and reporting). Pencarian fakta dilakukan
untuk mencari dan menentukan faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku
komunikasi dan jenis-jenis kebijakan, kegiatan-kegiatan, dan pengendalian dalam
sistem komunikasi dengan teknik-teknik pengumpulan data diatas. Data yang
dikumpulkan meliputi sejarah dan tujuan organisasi, struktur, gaya kepemimpinan
dan iklim organisasi dan uraian serta penjelasan tentang cara-cara bagaimana
sistem komunikasi dibina dan dikembangkan.
2.6
Pendekatan dan Model Evaluasi Komunikasi Bisnis
Alasan dan
tujuan diatas berpengaruh terhadap pendekatan dan model yang akan digunakan.
2.6.1
Pendekatan Evaluasi Komunikasi Bisnis
Pendekatan
laporan evaluasi komunikasi ada tiga macam, yakni (Andre Hardjana,
2000:30-40) :
Pertama, pendekatan konseptual yang
berkaitan dengan kinerja organisasi dibidang komunikasi atau efektivitas sistem
komunikasi. Untuk itu diawali dengan pemilihan standar untuk mengukur kinerja
organisasi, yakni mengukur sejauhmana tingkat pencapaian tujuan dan sasaran
dari kegiatan-kegiatan komunikasi tercapai. Kemudian diaplikasikan pada
pemeriksaan kinerja organisasi. Efektivitas itu sendiri berkaitan dengan berapa
besar dampak kegiatan penyebaran informasi atau tingkat kesesuaian antara
penyampaian informasi dan kebutuhan informasi. Efektivitas komunikasi dapat
diukur dengan enam kriteria, yakni penerima komunikasi (receiver), isi
pesan (content), ketepatan waktu (timing), saluran (media),
format kemasan (format) dan sumber (source).
Kedua, pendekatan survei sebagai alat
tunggal, merupakan riset evaluasi lapangan yang paling banyak dilakukan. Hampir
semua riset evaluatif dalam komunikasi organisasi termasuk dalam kategori ini,
diantaranya riset homofili yang mengukur efektivitas komunikasi berdasarkan
kemiripan ciri-ciri (frame of reference) antara penyampai dan penerima
komunikasi, riset kecemasan atau ketidakamanan karyawan dengan berbagai posisi
dalam jaringan interaksi, riset kredibilitas yang berkaitan dengan hubungan
manusiawi antara pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi, khususnya
keandalan, riset kontingensi yang mencari kondisi-kondisi kritis yang
berpengaruh pada komunikasi baik kondisi mikro maupun makro yang menimbulkan
masalah, riset jaringan yang mencari hubungan antar anggota dalam kelompok
maupun antar kelompok, kemudian menghubungkannya dengan macam-macam aspek
komunikasinya, seperti kebutuhan, kepuasan dan kinerja, serta riset efektivitas
komunikasi dan organisasi yang memeriksa hubungan komunikasi efektif dan
kinerja organisasi.Dan
Ketiga, pendekatan prosedur yang lebih mengutamakan proses
penyelenggaraan evaluasi komunikasi dari pada alat-alat pengukuran yang
digunakan. Pendekatan ini paling kompleks, karena melibatkan sekelompok
evalusiator dengan alat ukur ganda untuk seluruh organisasi dalam suatu kurun
waktu yang panjang. Pendekatan ini juga dinyatakan sebagai pendekatan baku.
2.6.2 Model
Evaluasi Komunikasi Bisnis
Model
evaluasi komunikasi merupakan
pemeriksaan dan penilaian atas praktek dan kegiatan komunikasi pada situasi
tertentu. Informasi yang diperoleh dapat dijadikan patok banding bagi manajemen
untuk memperbaiki system komunikasi internal dan eksternal, perbaikan dalam
perencanaan dan pengendalian manajemen dan menjembatani berbagai rumpang dalam
system komunikasi (Andre Hardjana, 2000:40-58).
BAB IV. PENUTUP
Komunikasi
yang efektif sangat menentukan kelangsungan hidup dan kesehatan suatu
organisasi. Untuk dapat mengetahui apakah kegiatan komunikasi yang sudah
dijalankan efektif atau berhasil mencapai tujuan dan sasaran organisasi adalah
dengan melakukan evaluasi komunikasi dan dampak yang ditimbulkan dai komunikasi
yang kita lakukan.
Evaluasi
komunikasi merupakan suatu kajian evaluatif secara empiris yang mendalam dan
menyeluruh tentang sistem komunikasi keorganisasian baik komunikasi internal
maupun komunikasi eksternal, dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan dan
analisis data yang ada yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan
kinerja organisasi. Hasil dari evaluasi dan dampak komunikasi dapat memberikan
informasi yang berharga guna mencegah terjadinya kehancuran suatu organisasi.
Evaluasi komunikasi dapat dilakukan secara menyeluruh atau total, tapi dapat
pula dilakukan evaluasi komunikasi mini untuk mengukur efektf atau tidaknya
suatu program komunikasi tertentu. segala hambatan komunikasi dan gangguan yang
menyebabkan macetnya aliran informasi dan peluang yang terlewat dapat diketahui
sehingga diperoleh cara yang dapat meningkatkan dampak yang dikehendaki
sehingga organisasi atau perusahaan dapat mempertahankan hidup bahkan
kesuksesannya di tengah persaingan global yang makin keras. Evaluasi komunikasi
ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu jenis penelitian dalam tahap fact
finding kegiatan atau manajemen kehumasan.
DAFTAR PUSTAKA
- Hardjana, Andre. 2000. Evaluasi Komunikasi : Teori dan Praktek. PT. Grasindo. Jakarta.
- Ngurah Putra, I Gusti. 1998. Manajemen Hubungan Masyarakat. Yogyakarta : Universitas Atmajaya.
- Vardiansyah. Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor : Ghalia Indonesia.
- Moekijat. 1993. Teori Komunikasi. Bandung : Penerbit Mandar Maju.
- Goldhaber, Gerald M. 1993. Organizational Communication. 6th Edition. MC. Graw Hill. USA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar