Laman

Senin, 09 Juli 2012

SIKAP POSESIF ADALAH SEBUAH BUKTI CINTA- BENAR ATAU SALAH?????


Keinginan untuk memiliki dan takut kehilangan yang berlebihan atau singkatnya, posesif, adalah sikap yang sering muncul dalam sebuah hubungan asmara. Sikap posesif merupakan kumpulan dari rasa tidak aman, tidak percaya diri, kesepian, ketergantungan, dan takut kehilangan. Sikap ini dapat berupa tindakan pasif seperti perasaan tidak senang dan kesal sampai berupa tindakan agresif seperti mengontrol dan menyerang pasangan. Apakah kamu:
  • Sering menaruh rasa curiga terhadap kegiatan pasanganmu
  • Ingin mengetahui apa saja yang pasanganmu lakukan ketika kamu tidak bersamanya
  • Merasa tidak senang ketika pasanganmu berbicara berdua dengan lawan jenis
  • Selalu cemas ketika pasanganmu tidak membalas telepon atau smsmu
  • Mengatur dengan siapa ia boleh bergaul atau kemana ia bepergian
  • Merasa tidak bisa hidup tanpa dirinya
  • Menghabiskan sebagian besar waktumu untuk dirinya
Jika sebagian besar pertanyaan di atas, kamu jawab dengan “ya” maka kamu termasuk orang yang bersikap posesif terhadap pasanganmu. Apakah sikap posesif itu berbahaya? Tentu, jika kamu tidak dapat mengendalikannya sehingga pasanganmu merasa kebebasannya hilang, tidak dihargai, dan tidak dipercaya. Hasil akhirnya tentu mudah ditebak. Hubungan asmara yang tidak lagi dilandaskan oleh rasa saling percaya dan saling menghargai, tidak akan bertahan lama. Memang benar bahwa keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang menyenangkan secara terus menerus - entah itu seks, kegembiraan, dan kebersamaan bersama pasangan - adalah sifat natural manusia. Namun, jika kamu tidak mengendalikannya yang terjadi adalah kamu tidak akan pernah puas dan keinginanmu akan berubah menjadi suatu tuntutan yang tidak masuk akal bagi pasanganmu.
Ada beberapa orang yang menganggap sikap posesif adalah bukti cinta karena mereka merasa sikap posesif identik dengan setia dan perhatian. Biasanya orang-orang yang beranggapan seperti ini baru mengalami tahap awal dari sebuah hubungan. Namun, apa yang sebenarnya mereka rasakan dan lihat hanyalah kulit luarnya saja. Posesif itu ibarat bungkus yang cantik dari sebuah kado yang sebenarnya berisi bom waktu. Bom waktu itu adalah kecemburuan, keinginan untuk mengatur, menguasai, dan ketidakpercayaan. Banyak pasangan yang tidak memperhatikan hal ini, sehingga mereka harus menjalani hubungan yang berlandaskan rasa takut, curiga dan cemburu.

Tolong Dirimu Sendiri!
Kamu sudah mengetahui bahwa sikap posesif adalah hal yang salah. Jika kamu memiliki sikap ini maka saatnya untuk mengubah diri demi kebaikan hubunganmu.
1. Hormati batasan personal pasanganmu
Setiap orang memiliki apa yang disebut privasi, meskipun orang tersebut adalah pasanganmu. Hilangkan kebiasaan mengecek telepon genggam, menguping pembicaraan telepon, atau membaca e-mail pasangan karena perbuatan-perbuatan seperti itu adalah pelanggaran besar terhadap privasi seseorang. Dengan itu, kamu tidak menunjukkan rasa cinta melainkan rasa cemas dan takut. Kamu harus percaya padanya dan menghargai segala privasinya.
2. Berikan pasanganmu kebebasan
Berhentilah mengendalikan dan mengatur dengan siapa ia boleh bergaul dan kegiatan apa yang boleh ia lakukan. Mengontrolnya tidak akan menolong hubunganmu sama sekali karena manusia memiliki naluri untuk memberontak ketika hak mereka untuk bebas direnggut. Memiliki dirinya disampingmu bukan berarti memiliki hidupnya juga. Biarkanlah dirinya melakukan kegiatannya sendiri tanpa terus menerus bertanya namun tentu saja kamu dan pasangan harus bertanggung jawab terhadap kebebasan masing-masing.
3. Jangan membeli kasih sayang
Jika kamu memberikan sesuatu kepada pasanganmu, berikanlah secara tulus. Bukan karena kamu ingin menukarnya dengan perhatian darinya atau berharap ia semakin mencintaimu lewat hadiah yang kamu berikan. Jangan menganggap dengan memberikan sesuatu, ia berhutang padamu. Cinta adalah sesuatu yang tak ternilai dan tidak memiliki label harga.
4. Bergaulah dengan orang lain
Jika kamu bersikap posesif karena kamu kesepian atau takut diabaikan, mulai sekarang tingkatkan kepercayaan dirimu dan bergaul-lah dengan orang lain. Sediakan waktu untuk hang-out dan bersenang-senang dengan rekan kerjamu. Itu akan membantumu menghilangkan pikiran-pikiran negatif dan rasa cemas yang berlebihan. Kenyataannya adalah dunia bukan milik kalian berdua saja.
5. Jangan mengabaikan ambisi dan kepentingan di luar hubunganmu
Seimbangkan waktu antara menghabiskan waktu dengan pasangan dan mengejar impianmu. Kamu tentu memiliki kewajiban-kewajiban yang harus dikerjakan diluar asmara seperti bekerja. Selain merusak hubunganmu, terlalu sibuk dengan pasangan dan gagal menyelesaikan kewajiban akan menghancurkan hidupmu juga.
6. Biasakan hidup mandiri
Kamu tidak bisa terus menerus mengandalkan orang lain karena pasanganmu juga memiliki kepentingan pribadi yang harus ia pikirkan. Lakukan apa yang bisa kamu lakukan sendiri. Belajarlah untuk hidup tanpa dirinya karena manusia pada akhirnya akan berpisah satu sama lain.